..::|Catatan Ibu Guru Tanpa Tanda Jasa sang Perjuang Cinta

Lihatlah begitulah perjalanan seseorang yang meniti karirnya demi sebuah misi besar yaitu menjadikan anak2 bangsa di negeri ini menjadi cerdas, tegas bermartabat.

Ibu ini sungguh luar biasa, perjuangan nya tidak hanya mendidik anak-anaknya untuk tumbuh besar menjadi anak yang berguna bagi banyak orang namun juga menumbuhkan karakter jujur pada anak-anaknya, di buktikan ketika anak-anaknya minta uang saku untuk berangkat sekolah ibu ini karena sudah memberikan jatah harian maka mempercayakan anaknya untuk mengambil sendiri di dompet atau tasnya dan seorang anak pun mengambil sesuai dengan kesepakatan jatahnya, padahal anak tersebut bisa saja mengambil uang yang ada berserakan di dalam tas nya, itulah penanaman rasa Jujur bersinergi dengan kepercayaan yang tinggi. 

Guru oh guru dirimu contoh teladan untuk di tiru dan di gugu, keikhlasan mu dalam berbagi ilmu, keihlasan mu dalam mengajarkan kepandaian dan kelebihan yang telah engkau miliki membuat sang murid pun semakin bersemangat untuk mencintaimu menjadi suri teladan di sekolah.

Ibu Guru ini meniti karir dengan amat lama, panjang, dan berliku. mengurusi ketiga anaknya yang masih sekolah seorang diri setelah di tinggal suaminya pergi menghadap sang ilahi robbi, suatu keyakinan yang tinggi bahwa sang pencipta lebih mencintainya maka ia ingin berjumpa dengan suaminya lebih cepat.

Seorang ibu sekaligus kepala rumah tangga dan juga Guru di sekolahnya merupakan tantangan yang luar biasa tertanam dalam jiwa, tak ada rasa berkeluh kesah terucap di bibirnya. Ia menghadapi dunia ini dengan rasa cinta terhadap Anak-anaknya, rasa cinta terharap murid-muridnya. 

Untuk bisa memenuhi kehidupan hidupnya dan anak-anaknya ibu guru ini berjualan combro dengan menitipkan ke sekolah-sekolah, selalu berjuang berfikir kreatif & inovatif itulah kunci suksesnya. 

Ibu Guru sekaligus kepala rumah tangga ini aktif di berbagai kegiatan social, organisasi, dan keagamaan. seperti halnya, menjadi leader dalam koordinator kajian muslimah baik Muhammadiyah dan NU, menjadi bendahara penggerak Koperasi di sekolah dan desa, mengurusi anak-anak yang putus sekolah untuk ikut paket C, mengurusi anak2 yatim untuk dapat bantuan. mengurusi pendirian TK aiysah di kampung yang bernuansa Islami.

Luar biasa, Inovasi & kreatifitas perjuangannya tiada henti masih dengan detik ini. Karena hasil karya nya luar biasa maka jenjang karirnya pun semakin melejit tinggi, menjadi kepala sekolah di pelosok desa dan buat karya lagi disana dengan menanam pohon, sungguh pemikiran yang visioner ia bersusah payah menanamnya dan hasilnya biyarlah generasi selanjutnya menikmati, lalu pindah lagi menjadi kepala sekolah yang lebih dekat dengan rumah. Ketika menjadi kepala sekolah sang Guru tersebut tak menjaga jarak dengan anak-anak didiknya ia sangat akrab dengan murid-muridnya ikut mengajari cara tali temali ketika pramuka. Nah, masa jabatan menjadi kepala sekolah di desa itu pun berakhir maka perpisahan dengan pada guru dan murid sekolah terjadi, isak tangis para guru2, dan murid tak terbendung sungguh kepala sekolah sejati karyanya tiada henti, sehingga ia menjadi kepala sekolah yang di cintai.

Lalu, Ketika di pindahkan ke sekolah lain menjadi kepala sekolah sang guru tersebut memberi kekaguman lagi yaitu membuat kaget para PS(pengawas sekolah) ketika mereka datang untuk meninjau lokasi sekolah-sekolah. PS tersebut terperangah, "Wouw baru kali ini saya menemui sekolah yang ketika pagi malaksanakan upacara dengan rapi, biasanya sekolah lain masih santai2". Apa yang di tanamkan kedisiplinan di sekolah ialah sesuatu hal yang sudah biasa di tanamkan dalam diri.

Rasa disiplin yang sudah biasa tertanam di jiwanya ketika aktif dalam kegiatan pramuka sewaktu muda, jiwa kepemimpianan nya tinggi.
Sekarang ia naik jenjang karir lagi yaitu menjadi PS dan mengurusi kurang lebih 10 kepala sekolah di kecamatan nya.

Prestasi demi prestasi senantiasa ia ukir hingga akhir hayat nanti, oh sungguh Pahlawan tanpa tanda jasa, jasamu selalu kan terukir dalam sanubari bangsa ini.

Chapter II
Prestasinya mengalir Ke Anaknya.
Saat menjadi Guru ia menjadi ibu buat puluhan bahkan ratusan anak-anak di sekolah, mengajari dengan cinta, saat menjadi Ibu ia menjadi ibu yang menanamkan keteladanan dan kasih sayang ke anak-anaknya. 

Dan anaknya saat ini ada yang memiliki cita-cita besar yaitu menjadi Dokter dan akhirnya doa ibu pun tercapai, anaknya pun menjadi Dokter yang tidak hanya berani berjuang di kota namun juga siap ketika di terjunkan ke pelosok Desa ( musji-fajar Baru-Hutan Karet). Dan ia pun sekarang telah menikah dengan anak Guru Besar Kedokteran di UI, pernikahannya pun megah nah meriah bagai pernikahan putri raja. Kebahagiaan pun terus mengalir deras di rautan wajah sang ibu.

Anak selanjutnya sedang merintis sebuah bisnis yang berorientasi pada dakwah yaitu CEO & Founder BMC ( Berkah Madani Center), Sentra Masjid sebagai Pusatnya Kebutuhan Perlengkapan & Pelayanan Masjid. Membantu memakmurkan masjid-masjid, mungkin itu baru impian besarnya,kita boleh saja mentertawakannya namun liatlah suatu saat ia akan tumbuh kuat dan besar, dan orang itu yaitu SAYA ya Saya yang harus siap melanjutkan estafet Perjuangan Prestasinya mempimpin peradaban dalam membangun misi Keumatan.

Himmati..Himmati Mulk (Cita-citaku ialah cita2 para Raja)
Jiwaku Jiwa Merdeka
jika aku mati aku kawatir mendapat Kubur
jika aku hidup aku tak kawatir akan mendapat rezeki makan.

www.BerkahMadaniCenter.com

0 komentar:

Posting Komentar