Yakin Pasti Sukses

“Success is My Right”, yakni sukses adalah hak milik siapa saja, barangkali kisah yang dialami presiden terpilih Korea Selatan ini mampu menjadi contoh nyata. Lee Myung-bak yang baru saja memenangkan pemilu di Korea ternyata punya masa lalu yang sangat penuh derita. Namun, dengan keyakinan dan perjuangannya, ia membuktikan, bahwa siapa pun memang berhak untuk sukses. Dan bahkan, menjadi orang nomor satu di sebuah negara maju layaknya Korea Selatan.

Coba bayangkan fakta yang dialami oleh Lee pada masa kecilnya ini. Jika sarapan, ia hanya makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya dengan minum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan, untuk ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan minuman keras. Ibaratnya, masa kecil Lee ia harus memakan sampah.

Terlahir di Osaka, Jepang, pada 1941, saat orangtuanya menjadi buruh tani di Jepang, ia kemudian besar di sebuah kota kecil, Pohang, Korea. Kemudian, saat remaja, Lee menjadi pengasong makanan murahan dan es krim untuk membantu keluarga. “Tak terpikir bisa bawa makan siang untuk di sekolah,”sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul “There is No Myth,” yang diterbitkan kali pertama pada 1995.

Namun, meski sangat miskin, Lee punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Karena itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah SMA. Kemudian, pada akhir 1959, keluarganya pindah ke ibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan lebih baik. Namun, nasib orangtuanya tetap terpuruk, menjadi penjual sayur di jalanan. Saat itu, Lee mulai lepas dari orangtua, dan bekerja menjadi buruh bangunan. “Mimpi saya saat itu adalah menjadi pegawai,” kisahnya dalam otobiografinya.

Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, bisa dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Ia mulai berkenalan dengan politik. Lee terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa, dan telibat dalam aksi demo antipemerintah. Karena ulahnya ini ia kena hukuman penjara percobaan pada 1964.

Vonis hukuman ini nyaris membuatnya tak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group. Sebab, pihak Hyundai kuatir, pemerintah akan marah jika Lee diterima di perusahaan itu. Namun, karena tekadnya, Lee lantas putar otak. Ia kemudian membuat surat ke kantor kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah jangan menghancurkan masa depannya. Isi surat itu menyentuh hati sekretaris presiden, sehingga ia memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagai pegawai.

Di perusahaan inilah, ia mampu menunjukkan bakatnya. Ia bahkan kemudian mendapat julukan “buldozer”, karena dianggap selalu bisa membereskan semua masalah, sesulit apapun. Salah satunya karyanya yang fenomonal adalah mempreteli habis sebuah buldozer, untuk mempelajari cara kerja mesin itu. Di kemudian hari, Hyundai memang berhasil memproduksi buldozer.

Kemampuan Lee mengundang kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Berkat rekomendasi pimpinannya itu, prestasi Lee terus melesat. Ia langsung bisa menduduki posisi tertinggi di divisi konstruksi, meski baru bekerja selama 10 tahun. Dan, di divisi inilah, pada periode 1970-1980 menjadi mesin uang Hyundai karena Korea Selatan tengah mengalami booming ekonomi sehingga pembangunan fisik sangat marak.

Setelah 30 tahun di Hyundai, Lee mulai masuk ke ranah politik dengan masuk jadi anggota dewan pada tahun 1992. Kemudian, pada tahun 2002, ia terpilih menjadi Wali Kota Seoul. Dan kini, tahun 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu, telah jadi orang nomor satu di Korea Selatan. Sebuah pembuktian, bahwa dengan perjuangan dan keyakinan, setiap orang memang berhak untuk sukses.

Keberhasilan hidup Lee, mulai dari kemelaratan yang luar biasa hingga menjadi orang nomor satu di Korea Selatan, adalah contoh nyata betapa tiap orang bisa merubah nasibnya. Jika orang yang sangat miskin saja bisa sukses, bagaimana dengan kita? Mulailah dengan keyakinan, perjuangan, dan kerja keras, maka jalan sukses akan terbuka bagi siapapun.

Sumber : emotivasi.com

0 komentar:

Posting Komentar

Company Profile BMC ( Berkah Madani Center)



Company Profile BMC 1






Konveksi Bagus



0 komentar:

Posting Komentar

Menjadi Asteroidpreneur




Impian di masa kecil bisa berdampak di masa depan kalau Anda punya kecerdasan otot (myelin) untuk menemukan “pintu-pintu”-nya. Tentukanlah!

Pesan seperti itu sudah sering saya ucapkan tetapi menjadi semakin riil saat saya bertemu seorang spacecraft engineeryang sedang berlibur di Butchart Garden yang sejuk di British Columbia-Kanada. Pria keturunan Rusia yang meraih gelar Ph.D dari Standford ini bekerja pada dua “pemimpin” besar yaitu Eric Anderson – yang dikenal sebagai pengusaha biro perjalanan wisata ke luar angkasa (Space Adventures)  dan sudah menerbangkan tujuh milyuner – dan Peter Diamandis – Pendiri Ansari X-Prize Foundation, lembaga pengembang teknologi luar angkasa.

Kedua orang itu baru saja mendirikan Planetary Resources, Inc. yang akhir bulan lalu diluncurkan. Semua orang terkejut karena keduanya datang dengan gagasan yang original, yaitu menambang asteroid. Ya, ketika para insinyur Indonesia menekuni bisnis kue serabi, pecel lele, ayam bakar, jamur goreng, dan kebab, insinyur-insinyur kelas dunia sudah menjelajahi luar angkasa. Anda mungkin ingin membantahnya. Mungkin Anda bukan insinyur kuliner yang saya maksud. Tetapi bukankah insinyur-insinyur kita masih belum merealisasikan mimpi-mimpi di masa kecilnya dengan ilmu yang sudah ada di kepalanya?

Di pulau terpencil di Maluku dan Papua saya sering bertemu dengan insinyur-insinyur lulusan sekolah-sekolah terkenal yang sibuk menambang di perut bumi. Keluarganya hidup tenang dengan gaji besar, namun terlihat gelisah menjelang berakhirnya hak penambangan atau habisnya cadangan. Tak ada creative thinking yang benar-benar kreatif.
Di Butchart Garden, insinyur spacecraft yang saya temui begitu tergila-gila bercerita tentang impiannya membangun robot untuk menambang logam sekelas platinum dari asteroid yang mendekati bumi.

Bergeraklah!
Di hotel kecil tempat saya menginap di Kanada, malam itu saya mencari literatur dan info yang saya terima dari insinyur tadi. Seorang profesor yang saya kenal di Universitas Yale juga saya hubungi. Ternyata apa yang diceritakan insinyur tadi benar-benar riil.

Di dalam team yang dibangun Planetary Resources ada nama-nama besar dari Google seperti Eric Schmidt dan Larry Page. Ada putra bilioner yang pernah menjadi penantang Bill Clinton menjadi presiden dari kubu independen, Ross Perot. Lalu ada mantan astronot Tom Jones, scientist Sara Seager, dan ada mantan pembuat film science fiction, James Cameron.

Justru kehadiran James Cameron-lah yang menjadikan penambangan asteroid berita yang penuh humor. Stasiun televisi CBS menanyakan repoter ahlinya begini: “is this real or just a science fiction?” Reporter ahli itu menjelaskan bahwa kali ini yang mereka dengar adalah riil. Inilah era baru yang disebut sebagai asteroidpreneurship.
Ateroidpreneur tidak membangun usaha dari apa yang sudah dilakukan orang lain. Metodenya bukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) yang sering disebutkan para motivator dadakan. Mereka benar-benar menciptakan sesuatu yang baru dan original, berbekal pengetahuan dan data.

Ateroidpreneur juga mengambil risiko sedahsyat kecepatan asteroid memasuki atmosfir bumi, tetapi mereka berhitung. Coba bayangkan investasinya, saya baca dari sebuah literatur, untuk membuat robotnya saja dibutuhkan investasi US$ 2,6 miliar. Investasi ini tidak kecil, apalagi return-nya belum pasti.

Pertama,  mereka perlu membuat robot. Pilihannya ada dua, robot itu menambang di luar angkasa, atau sekedar menggandeng asteroid pulang ke bumi dan di tambang di sini. Kedua, mereka perlu satelit yang dilengkapi teleskop danscanner bahan-bahan moneral. Satelit itu bertugas melakukan mapping dan menyeleksi mana asteroid yang paling “renyah” dengan kandungan mineral tinggi.

Ketiga, membangun industri pengolahan. Dan  keempat, diperhitungkanlah dampak perubahan harga. Logam-logam yang diduga ada di asteroid adalah logam keluarga Platinum, mulai dari Platinum, Palladium, Osmium dan Iridium. Saat ini, Platinum saja harganya hanya terpaut sedikit di bawah emas. Dan menurut perhitungan, satu unit asteroid ukuran sedang bisa ditambang sekitar 130 ton platinum, dan menghasilkan US$ 6 miliar.

Tetapi return sebesar itu hanya bisa dinikmati dengan asumsi terjadi kelangkaan. Kalau penambang asteroid jadi dilakukan dan hasilnya bisa digarap besar-besaran, sudah pasti harganya akan turun dan asteroidpreneur harus memperhitungkannya. Apalagi setiap kali misinya, biaya operasional sekitar US$ 30 juta.

Namun bagi asteroidpreneur, berhitung bukan untuk menghindari kesempatan. Melainkan untuk bergerak seperti saat Christopher Columbus mengajukan proposal kepada Raja Portugal untuk  mengeksplorasi dunia lewat jalur barat. Dua kali proposalnya ditolak. Ia tidak menyerah. Hampir semua orang kaya Eropa (saat itu adalah raja) ia dekati. Bukan Bank. Raja Inggris menunda-nunda proposalnya, namun berkat Ratu Isabel, ia berhasil menjelajahi Atlantik, tetapi misinya gagal mencapai India, terdampar di Amerika.

Tetapi meski gagal, dunia diuntungkan. Saat diolok-olok penjelajah lainnya ia hanya berkata ringan, “Hanya orang malas yang tidak bergerak, orang-orang ini hanya pintar bicara saja tanpa pernah berbuat. Tetapi kalau Anda bergerak kemungkinan tersasar pasti ada. Tetapi kalau Anda tak mau kesasar, Anda tak pernah menemukan jalan baru.”
Saya kira itulah pedoman hidup asteroidpreneur. Berani mencoba?

 oleh Rhenald Kasali

0 komentar:

Posting Komentar

Kumpulan Ide Kreatif untuk Mempertahankan Pelanggan


Dalam “Kekuatan Neighbourhood Marketing” bagian pertama, kita telah membahas tentang banyak cara untuk mengembangkan bisnis Anda “within your four walls”.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana mengoptimalkan konsumen yang sudah Anda miliki.
Maksimalkan Pelanggan yang Sudah Ada
Ada beberapa cara untuk meningkatkan pendapatan bisnis Anda:
1. Maksimalkan pelanggan yang sudah ada. Ini berarti jumlah pelanggan tetap sama, tetapi ada peningkatan pada:
  1. FREKUENSI pembelian dari pelanggan Anda.
  2. KUANTITAS pembelian dari pelanggan Anda,
  3. VALUE (Rp) pembelian dari pelanggan Anda.
  4. Kombinasi dari poin 1, 2, dan 3 !
2. Tingkatkan jumlah pelanggan Anda.
1a. Maksimalkan Pelanggan yang Sudah Ada –Tingkatkan FREKUENSI Pembelian Mereka
Hal ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah dicapai.
Ide Pertama – Frequent Flyers
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat pelanggan Anda yang sudah ada sekarang merasa diterima dan dihargai. Hal ini banyak dilakukan dengan baik oleh industri penerbangan seperti program Garuda Frequent Flyer. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan memegang kartu Garuda Frequent Flyer (GFF). Semakin setia pelanggan, semakin banyak pula keuntungan yang dapat diperoleh (Platinum, Gold, Silver) dan lain-lain.
Jadi Anda harus menciptakan program khusus untuk “pelanggan setia” Anda! Biarkan mereka tahu bahwa Anda sangat menghargai mereka (memberikan mereka keuntungan lebih daripada pelanggan yang lain) dan mereka akan membeli lebih sering dari Anda. Lalu berikan penghargaan lebih banyak lagi kepada mereka dan mereka akan lebih banyak lagi membeli dari Anda!
Tetapi, untuk melakukan hal ini, pertama-tama Anda harus mempunyai sebuah SISTEM untuk melacak siapa “pelanggan setia” Anda tersebut. Begitu mengetahui mana pelanggan yang biasa-biasa saja dan mana yang setia, maka Anda bisa mulai membuat program untuk memberikan mereka keuntungan-keuntungan tertentu.
Tentu saja, Anda bisa mendapatkan banyak sekali contoh dari program-program ini di sekitar Anda. Banyak perusahaan menawarkan program yang memberi keuntungan tambahan. Jadi yang harus Anda lakukan adalah mengadopsinya dan menyesuaikannya dengan keadaan. Tentu saja Anda dapat menggunakan kreativitas … namun jangan lupa untuk tetap menjaga batasan syariat Islam dalam hal ini!
Ide Kedua – Shopping Voucher (BUKAN Kartu Diskon)
Cara lain agar pelanggan lebih sering membeli dari Anda adalah memberikan mereka voucher belanja untuk kunjungan mereka berikutnya. Voucher belanja seharusnya bukan menjadi kartu diskon, tapi harus mempunyai nilai rupiah. Sebuah voucher yang bernilai Rp 200.000 lebih menarik dan terlihat lebih nyata daripada sebuah diskon 10%. Pelanggan yang memegang voucher tersebut akan lebih tertarik untuk datang kembali ke tempat Anda. Bila voucher itu sampai hangus karena tidak digunakan, mereka akan merasa “sayang”. Pelanggan tidak akan merasakan yang sama bila Anda hanya memberikan mereka kartu diskon 10%. Jadi kesempatan untuk menggunakan voucher itulah yang bisa membuat mereka kembali kepada Anda. Berikan pelanggan setia Anda voucher berbelanja.
Batasan-batasan syar’i tentang kartu diskon/voucher belanja/sejenisnya dapat dilihat disini.
Ide Ketiga – Jangan Putus Hubungan!
Cara efektif agar pelanggan bisa membeli lebih sering dari Anda adalah dengan menghubungi mereka secara teratur. Itu sudah menjadi sifat alami manusia: “bila tak terlihat, maka tak teringat”. Bila mereka tidak pernah mendengar atau melihat Anda setelah beberapa lama, mereka akan lupa kepada Anda. Jadi, bukanlah tugas pelanggan untuk tetap ingat untuk tetap membeli dari Anda lagi dan lagi. Tugas Andalah untuk tetap menjaga hubungan dengan mereka, memberikan informasi mengenai program-program spesial, diskon spesial, dan lain-lain. Jagalah hubungan dengan para pelanggan Anda.
Anda dapat melakukan ini dengan berbagai cara:
  • Kirimkan surat/undangan/voucher/brosur kepada mereka.
  • Menelepon.
  • Mengirimkan faks.
  • Mengirimkan e-mail.
  • Mengirimkan pesan singkat (SMS).
1b. Maksimalkan Pelanggan yang Sudah Ada – Tingkatkan KUANTITAS Pembelian Mereka
Gagasan ini sangat penting. Kita semua tahu seberapa susah (dan mahal!) mendatangkan pelanggan ke toko Anda. Anda Semua usaha marketing—iklan, brosur, surat, telepon—Anda kerahkan. Jadi bila Anda menghabiskan 100 juta sebulan dana marketing untuk mendapatkan pelanggan, dan ada 100 pelanggan benar-benar datang ke toko Anda, maka sebenarnya Anda menghabiskan satu juta rupiah hanya untuk mendapatkan satu pelanggan. Itu tidak murah! Maka, bila seorang pelanggan benar-benar datang ke toko Anda, Anda harus berusaha agar ia bisa membeli dalam kuantitas yang besar!
Pada umumnya, ada dua cara untuk melakukannya:
Gagasan Pertama – Bundling
Kita telah sering melihat gagasan ini, terutama di supermarket (satu botol berharga Rp 5.000, 3 botol berharga Rp 12.500). Restoran-restoran juga menggunakan cara ini—Paket A (nasi, ayam, minuman, dan lain-lain). Dengan bundling, Anda mendorong dan bahkan menggoda pelanggan Anda untuk membeli lebih banyak dari Anda! Cara ini benar-benar berhasil! Gunakan kreativitas dan pendapatan Anda akan meningkat sebesar 50% DENGAN MUDAH.. bahkan lebih!
Gagasan Kedua – Salesmanship
Salah satu cara paling efektif agar pelanggan membeli lebih dari Anda MASIHLAH berupa keahlian tenaga penjual yang andal. Bila tenaga penjual Anda mampu memberi saran, membujuk, dan menyenangkan pelanggan untuk membeli lebih banyak, maka Anda dapat dengan mudah mendapatkan peningkatan pendapatan sebesar 100%—tanpa BIAYA IKLAN APA PUN!
Perhatikan di McDonald’s, “Apakah Anda ingin pesan kentang goreng?” Seberapa sering kita mendengar jawaban, “Oke, satu kentang goreng reguler.” Hanya karena pertanyaan ini—padahal saat itu kita tidak merencanakan untuk membeli kentang goreng. Pertanyaan sederhana ini menghasilkan banyak sekali pesanan ekstra. Tenaga penjual Anda dapat menambahkan SATU LAGI pesanan ekstra untuk setiap pesanan pelanggan atau barang lain yang berhubungan.
Satu lagi pertanyaan ekstra, satu lagi pembelian ekstra, jutaan rupiah pendapatan ekstra setiap hari bisa Anda dapatkan. Tanpa iklan, tanpa brosur, tanpa banner, tanpa hadiah, tanpa gimmick. Hanya satu PERTANYAAN ekstra yang sederhana atau REKOMENDASI dari tenaga penjual atau SPG Anda. Sangatlah sederhana, tetapi herannya jarang dilakukan! Mengapa?
Alasan mengapa hal tersebut tidak dilakukan (atau bila dilakukan pun, tidak dilakukan dengan efektif) adalah:
Tenaga penjual atau SPG tidak pernah diberitahu untuk melakukan hal ini. Kebanyakan tenaga penjual merasa lega bila pelanggan sudah membeli sesuatu, sehingga mereka lupa untuk membujuk si pelanggan untuk membeli lebih! Sebenarnya, beberapa tenaga penjual sudah menanyakan pelanggan untuk membeli lebih, tetapi karena mereka sudah cukup bersyukur sudah terjadi penjualan, mereka tidak “berusaha lebih” agar pelanggan bisa membeli lebih. Jadi, latihlah tenaga penjual Anda untuk melakukan ini!Tenaga penjual tidak termotivasi. Mengapa? Karena tidak ada insentif tambahan bagi mereka! Mengapa? Karena mereka tidak diberikan komisi, penghargaan, bonus, dan lain-lain untuk penjualan ekstra. Jadi, mengapa mereka harus peduli untuk melakukan ini?Tidak ada contoh teladan, pengawasan, dan kontrol untuk memastikan semua tenaga penjual melakukan hal ini dengan konsisten. Tidak ada konten, dukungan, yang dapat mendorong tenaga penjual untuk melakukannya.Jadi Anda membutuhkan TRAINING dan sistem MOTIVASI untuk melakukan ini. Sebenarnya ini sangat sederhana dan sangat efektif. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan sebesar 100% TANPA harus mendapatkan pelanggan baru atau lebih! Hanya dengan menggunakan pelanggan yang SUDAH ADA yang datang ke toko Anda.
1c. Maksimalkan Pelanggan yang Sudah Ada – Tingkatkan VALUE Pembelian Mereka
Konsep ini mirip dengan konsep di atas. Perbedaannya adalah selain mendorong pelanggan untuk membeli banyak dalam hal kuantitas, kita menyarankan untuk mendorong pelanggan agar membeli produk yang lebih MAHAL dalam hal value-nya.
Lagi-lagi, isu yang sama muncul:
  • Apakah tenaga penjual Anda DIBERITAHU untuk memberikan saran, dorongan, dan membujuk pelanggan untuk membeli produk yang lebih mahal?
  • Apakah tenaga penjual Anda DILATIH untuk memberikan saran, dorongan dan membujuk pelanggan untuk membeli produk yang lebih mahal?
  • Apakah tenaga penjual Anda sudah TERMOTIVASI untuk memberikan saran, dorongan dan membujuk pelanggan untuk membeli produk yang lebih mahal, karena adanya insentif dan komisi tambahan untuk mereka?
  • Apakah ada KEBIASAAN di mana semua orang di toko Anda melakukannya, sehingga semua orang merasa harus ikut melakukannya juga?
Jadi, sekali lagi, semuanya ada dalam “four walls“ Anda dan semua PENDAPATAN EKSTRA dapat diperoleh dari pelanggan Anda yang SUDAH ADA! Kita bahkan belum membahas bagaimana mendapatkan pelanggan BARU!
Dalam artikel selanjutnya, kita akan mengeksplor banyak cara yang dapat Anda gunakan untuk menarik lebih banyak pelanggan baru dalam lingkungan Anda. Sekali lagi, dengan biaya rendah, dan hasil yang tinggi.

sumber gambar: renzo-thomassin.com

0 komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN UNTUK BERKOMITMEN


Ada perbedaan antara minat dan
komitmen. Saat Anda tertarik
melakukan sesuatu, Anda
mengerjakannya hanya jika situasi
mengizinkan. Tetapi saat Anda
berkomitmen melakukan sesuatu, Anda
tidak menerima alasan, hanya hasil" -
Anonim

Dear My Friends,
Jika usaha Anda belum membuahkan
hasil, bisnis Anda belum menghasilkan
keuntungan yang Anda harapkan, atau
hubungan dengan pasangan yang tengah
goyah, ingatlah kembali pada komitmen
awal pada saat Anda menetapkan
tujuan.

Berpegang teguhlah pada komitmen
tersebut. Sebuah tujuan yang gagal,
proyek yang tidak selesai, hubungan
yang putus, diakibatkan patahnya
sebuah komitmen. Sesederhana itu,
sedalam itu, dan sepenting itulah
sebuah komitmen.

Sukses adalah hasil menciptakan dan
menjaga komitmen Anda dan orang lain.

Sebuah tujuan tidaklah relevan, mimpi
tak ada gunanya dan harapan tidaklah
lebih dari sebuah gelembung mimpi,
sampai Anda berkomitmen penuh untuk
mewujudkannya.

Komitmenlah yang menginspirasi
Anda mengeluarkan kemampuan
terbaik Anda.

Komitmen memperlihatkan kepada dunia
keseriusan Anda dalam bertindak.
Komitmen juga melindungi serta
menguatkan kredibilitas dan reputasi
Anda.

Komitmen memberikan Anda
energi, momentum yang tak pernah
berhenti, dan rasa bangga yang tak
ternilai.

Komitmen juga memberikan kekuatan.
Tidak peduli apa pun yang kita
hadapi, sakit, kemiskinan, atau
bencana, kita tidak akan teralih dari
tujuan kita.

by:
http://marketbajubola.blogspot.com
http://konveksibagus.com

0 komentar:

Posting Komentar


  • Mengapa sih harus kuliah?
    Satu pertanyaan yang sama, namun jika ditanyakan kepada mahasiswa akan mempunyai jawaban yang relatif berbeda. Beberapa diantara mereka mungkin akan menjawab untuk mencari kerja, mengikuti perintah orang tua, mencari gelar atau bahkan untuk mengisi waktu luang. Namun, sebagian besar dari mereka menjawab bahwa mereka kuliah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Adakah suatu universitas/perguruan tinggi di negeri ini yang menjamin setiap mahasiswanya setelah lulus akan mendapatkan pekerjaan ???

    Menurut data survey yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Nasional (BAPPENAS) tahun 2009, menyatakan bahwa 4,1 juta orang atau 22,2% dari total penduduk Indonesai 21,2 juta orang adalah pengangguran. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi bahwasannya tingkat pengangguran itu didominasi oleh lulusan diploma dan universitas yaitu dengan kisaran angka di atas 2 juta orang yang kerap disebut “pengangguran akademik”[1]. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kuliah tak menjamin untuk memperoleh pekerjaan. Hal ini disebabkan ketatnya persaingan dalam memperoleh pekerjaan, minimnya lapangan kerja, dan juga karena soft skill para sarjana lulusan perguruan tinggi dalam berwirausaha juga masih minim.

    Di tengah-tengah persaingan memperoleh pekerjaan yang semakin sulit, wirausaha menjadi salah satu jalan keluar dalam mengatasi hal tersebut. Tidak sedikit lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan yang memacu generasi muda untuk senantiasa menjadi wirausahawan, salah satu diantaranya adalah YES (Youth Entrepeneur Society). Meskipun masih baru terbentuk forum ini diharapkan mampu untuk membangun dan mengembangkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa[2]. Juga PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) yang beberapa hari yang lalu mewisuda 54 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi diantaranya STMIK AMIKOM, UJB, UGM, APTA, UNY, STPMD “APMD” dan UII setelah membuat profil usaha dan proses pendadaran yang diuji oleh PMW.[3]

    Berwirausaha biasa dilakukan mahasiswa, namun hal itu dianggap kurang baik jika sampai melupakan tujuan utama seorang mahasiswa yaitu belajar. Tidak sedikit mahasiswa yang terlena telah mendapatkan kerja atau telah sukses dalam berwirausaha lalu meninggalkan studinya. Dengan alasan, “buat apa kuliah, toh nanti kuliah untuk mencari kerja.

    Dan sekarang saya sudah bekerja/berwirausaha, lalu buat apa lagi kuliah???” atau sebagian lagi memaksimalkan usaha/pekerjaannya dan mengesampingkan studinya. Alangkah lebih baik jika adanya keseimbangan antara keduanya. Enterpreneur lancar dan sukses begitu pula dalam bidang studi memperoleh IP yang membanggakan. Untuk mewujudkan keseimbanang antara kedua hal tersebut bukanlah suatu yang mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil.

    Karena telah banyak yang telah mempraktekkan hal tersebut. Tentu bukan hanya dengan usaha yang biasa, butuh usaha yang tak biasa, usaha ekstra (kerja keras) antara belajar dan berwira usaha.

    Selain kerja keras, mungkin keseimbanagn dua hal tersebut juga dapat diperoleh dengan mengadakan wirausaha yang tak terlalu membutuhkan banyak waktu, seperti halnya Pulsa berjalan (sebutan untuk penjual pulsa yang tak menetap di kios) adalah salah satu usaha yang sangat competable dengan keadaan mahasiswa yang super sibuk dengan berbagai tugas di kampus.

    Konsumen akan mendapatkan banyak kemudahan dalam bertransakasi, dan pemasaran pun dilakukan dengan mudah. Dalam subuah sistem perdagangan ada sebuah metode “menjemput pelanggan”. Ini termasuk salah satu bagian dari sistem tersebut, jadi pelanggan cukup menghubungi via telepon atau SMS untuk mendapatkan pulsa, dan pembayaran dilakukan ketika nanti pelanggan berjumpa dengan penjual. Namun hal ini seringkali membuat penjual harus banyak bersabar, karena ketika barang disampaikan, uang belum ada di tangan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan motto penjual yang sering kita dengar yaitu “ada uang, ada barang”.

    Selain hal diatas, masih banyak macam-macam usaha yang yang sesuai dengan jadwal seorang mahasiswa yang super sibuk dengan berbagai macam tugas kuliah. Seperti halnya yang dilakukan Farhan seorang mahasiswa STMIK AMIKOM yang menjadi salah satu wisudawan dalam acara “Wisuda Mahasiswa wirausaha”. Ia membuat website yang berisikan informasi-informasi, kemudian setelah jadi ia memberikan iklan dengan menggunakan fasilitas Google Adsence, dari Google.

    Sehingga, setiap orang yang meng-klik iklannya, maka uang mengalir ke nomor rekeningnya, bahkan dalam empat bulan ia telah mendapat keuntungan hingga USD 400 atau sekitar Rp. 3.700.000,00. Begitu juga Sulastri mahasiswa asal kebumen yang juga diwisuda pada acara Wisuda Mahasiswa Wirausaha itu menekuni usaha mainan. Ia menitipkan mainan mainan ke toko-tokoyan telah ada, dan khusus hari minggu ia berjualan di Sunday Morning di kawasan lembah UGM.
    Kini usahanya telah menghasilkan keuntungan hingga Rp. 3-5 juta tiap bulan, tanpa menggangu aktivitas kuliahnya.

    Tidak sedikit mahasiswa yang telah menjadi pengusaha meski belum diwisuda, apakah kita hanya menjadi penonton setia keberhasilan mereka??? Itu terserah anda. Bukan berarti ketika terjun di dunia usaha lantas melupakan tujuan utama seorang mahasiswa. Berwirausaha itu penting dalam membantu kebutuhan ekonomi, tapi belajar dan lulus dalam perkuliahan juga tak kalah penting, keseimbangan antara kedua hal tersebut harus tetap dijaga, bukan mementingkan yang satu dan meninggalkan yang lain baik usaha maupaun studi. Jadi mari fokus dalam studi 100% dan fokus dalam berwirausaha juga 100%. Studi OK, wirausahapun OK.

0 komentar:

Posting Komentar

Jadilah Pemuda yang Peduli & Kreatif

 Di banyak kota, terutama kota besar, saya sering kali bertemu anak-anak muda dgn Jaket Mahasiswa kebanggaannya dan sering kali juga berasal dari perguruan tinggi yang terkenal, mereka membawa kotak sumbangan amal untuk bencana alam dsb…

Sedih saya kalau lihat itu, bukan tidak empati sama bencana yang ada, bukan…

Ada rasa salut pada mereka karena punya kemauan untuk mengajak kita berbagi guna meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana…

Cuma caranya itu lho… menyedihkan sekali…

Apa anak-anak muda sekarang itu sudah kehilangan kreatifitasnya?

Sudah kehilangan mental untuk berjuang dan hanya bisa sekedar meminta?

Apa bedanya dgn mereka-mereka yang malas dan hanya meminta belas kasihan dg berpura-pura cacat (tidak semua pengemis begini ya).

Mudah-mudahan pikiran saya ini salah…

Mahasiswa lho… harusnya mempunyai cara lain yang tidak sekedar menyodorkan sebuah kotak kosong untuk di isi uang di lampu merah…

Sementara pernah saya lihat di sebelahnya seorang bapak tua tanpa kaki yang lengkap, dengan bersusah payah menawarkan dagangan minuman mineral…

Bapak tua itu mungkin tidak mengenal dunia pendidikan, bapak tua itu mungkin lebih tidak berdaya, tapi ia tidak mau hanya sekedar meminta, ia berusaha untuk menawarkan sesuatu (berdagang) atau setidaknya, ia masih punya harga diri untuk tidak sekedar hanya menyodoran kotak kosong….

Anak muda…gunakan kreatifitasmu jangan hanya sekedar meminta…
Insya Alloh BMC Creative Siap Memandu Sobat :
Saatnya yang Muda Jadi pengusaha
Saatnya yang Muda Penuh karya Nyata
Saatnya yang Muda Peduli & Kreative

0 komentar:

Posting Komentar

Inilah 13 step sakti menjadi wirausaha


Menjadi wirausaha dan memulai bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Sayangnya, banyak yang bingung harus mulai dari mana. Bingung juga harus bisnis apa, dan kapan sebaiknya memulai bisnis yang paling tepat.

Ribuan pertanyaaan berkelebat di benak, yang aslinya sih, bukan pertanyaan, tapi keragu-raguan. Pertanyaan-pertanyaan itu seperti: bisnis apa yang cocok buat saya? Kan, saya tidak punya modal nih. Aku Cuma punya modal 5 juta, usaha apa ya? Peluangnya bagaimana? Bagus gak sih? Dan lain sebagainya.

1. Mimpi sebagai Awal
 A dream is where it all started. Bangunlah mimpimu! Ya, bangun mimpi dan pastikan saat bermimpi kamu tidak sedang tidur! Beneran. Setelah membangun mimpi, segera catat mimpi-mimpimu, sehingga jelas dan terencana. Lah, mimpi kok pake rencana? Iya, bahkan mimpipun harus dicatat dan dinyatakan, agar mudah mengukur pencapaiannya. Ingat, dari seorang pemimpilah semua hal tentang inovasi produk, cara pelayanan, jasa, dan ide bisa laku dijual dan sukses. Karena mimpi tidak ada batasnya, tidak bayar pula, mimpilah dengan berani, dan beranilah bermimpi besar. Dalam dunia mimpi, tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang tidak bisa. Semua serba mungkin, semua serba bisa!

2. Percaya dan Yakin
 Percaya dan yakin bahwa Anda mampu untuk meraih mimpi dan kesuksesan. Andrie Wongso bilang,“Sukses adalah hak saya”. Karena keyakinan dan kepercayaan ini, segala kendala dan tantangan yang ada di depan akan mudah ditaklukkan, dan kamu merasa ringan saja melakukannya. Ya, harus YAKIN bisa!

3. Mulailah dari hal yang Anda sukai
 Yup, temukan passion kamu. Passion itu adlah suatu hal yang jika kamu mengerjakannya, maka hasilnya lebih baik dari orang lain meski tidak dibayar. Atau, suatu pekerjaan yang kamu mampu lakukan berjam-jam, berlama-lama, saat orang lain bosan, kamu masih saja melakukannya.
Mulailah usaha dari hal-hal yang kamu sukai.Sehingga antusiasme akan terus terjaga, meski pada saat-saat sulit. Carilah passion kamu. Untuk menemukan passion, bisa baca artikel soal itu disini.

4. Ketahui dan Belajarlah Dasar-dasar Bisnis
 Dasar-dasar Bisnis harus dipelajari, misalnya bagaimana melakukan hal ini:
*BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY* (beli lebih murah, jual dengan harga tinggi, lakukan pembayaran di belakang, dan terimalah pembayaran di depan). Ilmu dasar berbisnis mutlak harus dipelajari. Aspek-aspek produksi, pemasaran, keuangan dan pengembangan bisnis adalah aspek utma yang harus diketahui.
5. Jangan Takut Mengambil ResikoOrang sukses adalah pengambil resiko. Jadi bukan resiko yang harus dihindari, tapi bagaimana membuat agar resiko itu tidak terjadi. Bukan dihindari, tapi di manajemen, diatur sedemikian rupa agar resiko is not relevan! Pepatah bijak mengatakan “The Giant that you will be able to achieve is directly proportional to the risk taken“.Resiko selalu ada di setiap bisnis, bahkan disemua tindakan kita. Semua halada resikonya. Berani mengambil resiko adalah kunci awal dalam dunia usaha. Biasanya, berlaku hukum keseimbangan: Hi-Risk=Hi-Profit. Meski tidak selalu begitu. Tapi resiko terbesar adalah menunda action, karena pasti akan tertundapula suksesnya, dan lebih buruk lagi: Pasti gagal!

6. Carilah Guru, Penasihat Spiritual, dan Konsultan
 Ini sangat penting, bergaullah dengan orang-orang yang tepat. Jika ingin jadi pengusaha sukses, banyaklah berteman dengan pengusaha yangterlebih dahulu sukses. Angkatlah mereka jadi ’mentor’. Anda tidak harus bilang ke orang tersebut untuk minta diajari, tapi dekatilah, belajarlah padanya. Cari juga Penasehat Spiritual dan Konsultan Bisnis. Artikel tentang Guru spiritual ada di sini dan tentang konsultan bisnis ada di sini.

7. Miliki Etos Kerja Pengusaha
 Seorang pengusaha sukses pasti melakukan kerja lebih banyak dan lebih cerdas dari orang kebanyakan. Meski terlihat mereka tidak bekerjapun, sejatinya mereka berpikir dan bekerja terus-menerus. Bahkan, jauh lebih keras dan lebih banyak dari orang lain. Tanyalah hal ini pada mereka yang sudah sukses, pasti mereka meng-IYA-kannya. Tidak segera menyerah dengan kegagalan, ulang lagi,lakukan lagi…tak berhenti sampai berhasil. Seorang pengusaha, jika memperoleh penolakan dari calon pelanggannya, maka artinya: Belum oke, atau lain waktu pasti oke.

8. Bangunlah Network
 Bersilaturahmilah. Bangunlah jaringan, cari teman sebanyak banyaknya. Jangan sekali-kali carimusuh. Perhatikanlah, jika ada barang dan jasa yang harganya sama, kualitasnya sama, maka orang akan cenderung memilih produk atau jasa dari orang yang sudah dikenalnya. Jaringan juga akan membantu anda mengembangkan usaha, memperluas pasar, bahkan membantu anda pada saat-saat sulit.

9. Berani Hadapi Kegagalan
 Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Hadapilah dengan jantan! Gagal adalah sarana belajar. Habiskan jatah gagalmu saat muda, sukses pasti datang.10. Action NowMulailah sekarang juga. Karena Bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan terus.

11. Buka Sekarang Juga
Bisnis itu disebut bisnis jika sudah dibuka, bukan diangan-angan.

12. Bukalah Bisnis Sekarang
Bisnis yang bagus itu adalah bisnis yang sudah dijalankan, bukan cuma dihitung-hitung melulu. Bisnis yang dihitung belum tentu dibuka, tapi bisnis yang dibuka, pasti dibuat perhitungannya.

13. Jangan Tunda, Sekarang saja
Menunda bisnis bagi saya adalah lampu merah. Makin lama ditunda, makin ragulah kita untuk memulainya. Dan makin jauhlah kemungkinan suksesnya.

So tunggu apa lagi Take ACTIONs Now... or Never ,,,, DO or DIE...
sangar ya... he... masih bingung apa perlu 1000 tips lagi... boleh... tunggu ja next tips from U when U actions...

wassalam

from: kampungwirausaha

0 komentar:

Posting Komentar

BERGEGAS MENUJU KEBENARAN

Syarat di terimanya Amal Itu ada dua yaitu Ikhlas dan Ittiba' (mengikuti contoh nabi). kedua syarat ini tidak bisa dipisahkan, beribadah hanya dengan ikhlas tanpa mengikuti contoh nabi atau mengikuti contoh nabi tanpa keikhlasan membuat amal menjadi sia-sia. 

Dengan demikian syarat ittiba' itu ada enam unsur di dalamnya :
1. sesuai dengan sebabnya
2. sesuai tata caranya
3. sesuai dengan bilangannya
4. sesuai tempatnya
5. sesuai jenisnya
6. sesuai waktunya


dan ketahuilah, bahwasanya Alloh menganugerahi Akal kepada kita untuk memahami (Al-Qur'an dan Sunnah) bukan untuk menghukuminya. jikalau dalil yang shahih datang dari Alloh dan Rosulnya maka wajib bagi seorang muslim untuk menerimanya dan tidak mendahului akal apalagi membantahnya. Maka dari itulah ulama menasehati bagi para penuntut ilmu "janganlah kalian mencari ilmu untuk membantah para ulama, menandingi para ahli ilmu, mencari cinta manusia. karena jika itu terjadi maka niscaya kemurkaan Alloh akan turun". karena tujuan dari belajar (menuntut ilmu) itu hakikatnya adalah untuk mengangkat kebodohan yang ada pada diri dan orang lain.
maka jadilah penuntut ilmu yang senantiasa istiqomah (terus menerus) mencari kebenaran dan tegar berada diatas sunnah meski seperti menggenggam bara api. jadilah penuntut ilmu yang gigih layaknya mujahid, seperti sya'ir berikut :
kalau ada sejuta mujahid, maka salah satunya adalah aku.
kalau ada seribu mujahid, maka salah satunya adalah aku.
kalau ada seratus mujahid, maka salah satunya adalah aku.
kalau ada sepuluh mujahid, maka salah satunya adalah aku.
kalau hanya ada satu mujahid, maka mujahid itu adalah aku.
kalau sudah tidak ada lagi mujahid, maka saksikanlah bahwasanya aku telah syahid.
Semoga Alloh menunjukkan jalan kebenaran kepada kita, agar di terima seluruh amal dan kembali kepadaNya dalam keadaan Khusnul Khatimah. Amin Ya Robbal 'alamin..

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Cara Memulai Usaha Sendiri

Berikut adalah saran dari saya bagi yang ingin menjadi pengusaha muslim dan cara memulai usaha sendiri :

1. Bangun Motivasi dan Bulatkan Tekad!
Menjadi pengusaha memerlukan tekad yang kuat untuk mengadapi berbagai kesulitan selama mengembangkan usaha, diperlukan tenaga extra dan persistensi yang tinggi untuk menembus semak belukar dunia usaha yang gelap dan tajam. Tekad kuat hanya dapat terbentuk jika Anda sudah membangun motivasi dan cita-cita yang besar atau karena keinginan untuk keluar tekanan keadaan yang sulit dan memaksa.

2. Perkuat Tawakkal Kepada Allah Ta’ala!
Setelah tekad sudah bulat maka bertawakallah kepada Allah Subhaanahu Wata’aala dengan sebaik-baik tawakkal. Dengan bertawakkal, pikiran menjadi tenang saat bekerja, tidak khawatir akan hal-hal yang belum terjadi, secara penuh pasrahkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah Ta’ala.
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” QS. Ali ‘Imran : 159
Rezeki merupakan urusan Allah Ta’ala, kita hanya diperintahakan untuk berusaha dan berdo’a.
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al ‘Ankabuut : 60

3. Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang, mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, syukuri apa yang ada, pasti Allah tambah nikmatNya. Just do it!

4. Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!
Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga, teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil barang dagangan tapi hutang dulu karena yang punya barang adalah teman sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.
Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat (intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik, kepercayaan, jaringan, dsb).
Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya, jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana. Jangan memulai bisnis dengan asset nol.
Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb… hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.
Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa depan.
Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.
Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).
Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita lihat dibalik produknya akan terbaca “made in china”, tapi mereka bisa berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.

5. Tentukan Diferensiasi Produk!
Pikirkan produk apa yang kira-kira dapat dijual tanpa banyak persaingan serta belum ada produk lain dengan merek yang kuat yang terhubung kepada produk tersebut. Pelajari apa yang bisa membuat produk atau layanan kita berbeda dengan yang lain. Setidaknya produk kita dikemas berbeda dan pada akhirnya dipersepsi berbeda oleh pelanggan.
Apa yang membuat Apple bisa sukses dengan iPod dan iPhone-nya? Mereka bisa membangun pasar baru yang belum dipikirkan orang lain, mereka membuat inovasi baru, mereka mencari celah2 dimana konsumen belum puas dengan produk yang ada. Mereka membangun kekuatan merek dan loyalitas pelanggan, kebanggaan memakai produk mereka, gengsi dan gaya hidup. Mereka tidak serta merta membuat produk untuk sekedar menyaingi produk lain.
Sebagai contoh, iPhone dikembangkan tahun lalu, disaat ratusan juta orang sudah memiliki handphone, mereka sepertinya sudah terlambat untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata iPhone dalam waktu kurang dari dua tahun sudah merajai pasar smartphone, diposisi kedua setelah nokia untuk penjualan smartphone, mengalahkan RIM Blackberry dan Microsoft Smartphone.

6. Pilih Fokus dan Bekerjalah Secara Fokus!
Jangan asal terima proyek, jangan kembangkan banyak produk untuk satu merek yang sama atau mengembangkan banyak bisnis sekaligus disaat Anda merintis usaha. Tujuan dari fokus adalah agar kita semakin ahli dan menguasai bidang usaha yang kita geluti yang pada akhirnya akan terbangun merek yang kuat yang terkait erat dengan satu jenis produk saja dibenak pelanggan (Donat = Dunkin Donut, Burger = McD, Teh Botol = Sosro, Pizza = Pizza Hut, dsb.).
Dana yang terbatas jangan dipecah2 untuk berbagai jenis produk atau banyak usaha. Tanamkan semua sumberdaya untuk menguatkan kekuatan bisnis/produk kita. (Ini mungkin bertentangan dengan pendapat jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang), tapi bagi saya justru telah terbukti, semakin kita fokus dan semakin banyak sumber daya yang kita tanamkan untuk satu jenis produk/jasa, maka hasilnya akan lebih baik.
Lama kelamaan pasar akan punya persepsi yang kuat untuk merek produk kita, karena kita fokus dan mempunyai positioning yang kuat.
Sebagai contoh:
DHL dikenal untuk pengiriman seluruh duniaFedEX dikenal untuk pengiriman semalam sampai.
Maka mereka yang ingin barangnya terkirim dalam waktu semalam akan mempercayakan pengiriman barangnya kepada FedEX karena FedEx benar-benar berupaya untuk terwujudnya janji semalam sampai, sedangkan mereka yang ingin mengirim barang ke ujung dunia, mereka akan mempercayakannya kepada DHL, karena FedEx tidak mempunyai infrastruktur hingga kepelosok-pelosok negeri yang jauh.

7. Carilah Teman atau Berpartnerlah!
Jangan takut untuk mencari partner atau menggaji karyawan. Jangan berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Masing-masing kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, carilah teman atau karyawan yang dapat menutupi kelemahan dan kekurangan kita. Agar terbentuk tim yang kuat dalam segala bidang.
Jangan takut tidak dapat menggaji karyawan, rezeki mereka telah diatur oleh Allah Subhaanahu Wata’aala, kita hanya sarana saja. Justru dengan melibatkan orang lain InsyaAllah rezeki kita akan lebih baik dan lebih barokah daripada bekerja sendirian.

8. Perkuat Kesabaran, Ketaqwaan dan Tawakkal!
Bersabarlah atas segala kesulitan dan kegagalan yang terjadi, maju terus jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah Ta’ala. Dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan akan membuat kita semakin matang dalam berusaha dan semakin trampil, seperti layaknya besi baja yang ditempa oleh pandai besi, dipukul-pukul dengan keras, dipanasi dengan api yang membara, sehingga akhirnya menghasilkan pedang yang indah, kuat dan tajam.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. Al Baqarah : 153
“Dan bersabarlah kalian sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al Anfal: 46).
“Sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran.” Hadits Arba’in no. 19
Hindari perbuatan dosa, karena akan membuat hidup Anda sulit dan rezeki sempit.
“Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.” QS. Yunus : 17
“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” QS. Ath Thalaaq : 2-3
Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, hindari merenung hal-hal yang membuat kita jadi takut untuk maju, atau hilang semangat. Setan selalu membisikkan kemelaratan, ketakutan akan kegagalan. Pikirkan hal-hal positif yang dapat membuat kita terus semangat dan antusias. Karena antusiasme kita akan menular kepada karyawan dan kepada colon pelanggan, mereka secara alamiah akan turut antusias membeli produk kita. Sandarkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah dengan bertawakkal kepadaNya.
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” QS. Al Baqarah : 268
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” QS. Ath Thalaaq : 3
Banyak ayat2 Al-Quran yang menerangkan betapa hebatnya kekuatan sabar, tawakkal dan taqwa itu, jadi jangan ragu lagi, kita orang Islam memiliki sesuatu yang tidak dimiliki non muslim.
Kalau cara berpikir kita terlalu matematis, seolah-olah tidak ada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu, seolah-olah kita sendirilah yang menentukan rezeki kita dan rezeki pegawai dan anak-anak kita, maka bersiap-siaplah untuk gagal dan hidup susah. Tapi kalau kita yakin bahwa kita sebagai manusia hanya dituntut untuk berusaha saja, yakin bahwa rezeki itu urusan Allah Ta’ala, sedangkan kita tetap berusaha dalam ketaatan kepadaNya (bertaqwa), maka jangan heran kalau dalam waktu singkat bisnis anda akan berkembang pesat, InsyaAllah.
9. Berbuat Baiklah dan Tinggalkan Maksiat!
Banyak jalan kebaikan yang dapat melapangkan rezeki dan memudahkan urusan kita, seperti berbuat baik kepada orang tua, menyambung silaturahmi, bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim dan berbagai ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang kesemua itu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah : 261
“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” QS. Al-Lail : 4 – 7
“Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu.” (HR. Bukhari)
“Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: “Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa: “Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya).” (Mutafaq’alaih)
Jauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, karena perbuatan dosa dan maksiat akan membuat hidup kita susah dan rezeki menjadi sempit.
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” QS. Thaahaa : 124
“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Jangan berbuat dosa hanya karena mengejar rezeki yang terlambat datang, karena rezeki telah ditentukan dan tidak akan datang dengan sebab dosa. Anda tidak akan mati sebelum rezeki yang telah ditentukan untuk Anda telah Anda terima semuanya.
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” QS Saba’ : 39
“Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.” (HR. Ath-Thabrani)
Wallahu a’alam

Artikel www.PengusahaMuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar

Mau Jadi Pengusaha? banyak Alasan

 

Mau Jadi Pengusaha py penghasilan lebih Check This Out :

pak, tapikan saya belum punya produk, gmana saya mau bisnis? trus harus mulai dari mana dong pak, trus modalnya aja belum ada, trus tempatnya lagi, nanti yang ngelola lagi, berarti harus gaji orang pak, lah gimana tuh pak, gaji orang, wong belum ada apa-apa.......

Saran saya, simpan semua pertanyaan tsb, tak usah banyak tanya, jalani aja dulu apa yg bisa dilakukan...

Tak punya produk? Jual produk org lain !

Tak punya modal? Cari dropshipers yg menerima jasanya

Tak punya tempat? Pakai aja rumah sendiri/rumah ortu

Tak punya karyawan? Jalani aja sendiri...

Entar jika udah dijalani dan sudah tau hasilnya,

Semua pertanyaan tsb akan terjawab dgn sendirinya


http://jasawebsitelampung.com/
http://konveksibagus.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat Pengusaha Muslim Tangguh

  Jadi konsolidasi pertama yang harus kita bangun adalah konsolidasi kepada Allah. Koalisi kepada Allah haruslah mendahului koalisi-koalisi lain. selalu minta kekuatan dan petunjuk kepadaNya. Karena hanya Alah tempat berpegangan yang paling kuat.

"Siapa yang bersandar pada ketokohan, ia akan hancur. Siapa yang bersandar pada harta maka ia akan kekurangan. Siapa yang bersandar pada akal, maka ia akan sesat." Maka jelaslah hanya Allah tempat kita berpegang teguh.

Konsolidasi selanjutnya adalah konsolidasi ikhwah. Jangan pernah nodai ukhuwah. Jangan su'udzon terhadap saudara kita. Hak minimal yang harus kita penuhi terhadap ikhwah adalah senantiasa husnuzhan kepadanya. Ingatlah ikhwah, menodai ukhuwah bisa jadi membuat Allah palingkan kemenangan. Jangan pernah izinkan hati untuk iri dengki apalagi sakit hati kepada saudara sendiri.

Kita itu jundullah. Tentara Allah. Tentara itu, rijal itu, tahan banting. Kalau dibanting ia jatuh, namun bangkit lagi dan bisa membanting. Rijal itu tahan banting, bisa membanting, tidak akan pernah berubah aqidah, tidak akan merubah fikrah dan tidak juga merubah akhlakul karimah. Dengan siapa pun ia berbaur. Jadi tidak perlu khawatir. Apa guna tarbiyah bertahun-tahun jika digoda sedikit saja sudah berubah fikrah. Masa iya berbaur sedikit saja akhlak terpuji pun dilupa.

Ingat surat Al-Fath bahwa kemenangan nyata itu disebabkan konsolidasi kita dengan Allah. Kalaupun masih ada kurang-kurang, banyak-banyaklah beristighfar, biar Allah yang menyempurnakan. Jika kita bisa dengan baik berkonsolidasi dengan Allah dan ikhwah, maka dengan siapa pun kita bisa mewarnai dengan nilai-nilai dakwah.

Allahummanshur dakwatana wa baligh ukhuwatana Yaa Allah..
Allah, jadikan kami orang-orang yang menepati janji...
Jadikan kami orang-orang yang selalu berkontribusi sebaik yang kami mampu...
Jadikan kami orang-orang yang segera memuhasabah lalu memperbaiki diri.hingga kami pantas mengemban risalah ini. Menjadi rahilah-rahilah-Mu, yang selalu meringankan beban bukan malah menambah. Biar kami bisa selalu menjadi jundiMu yang berarti, bukan sekadar menambah deretan nama tanpa kontribusi.

0 komentar:

Posting Komentar

Kebanjiran Order dari Internet

 
Saat2 ini sudah marak bermunculan pengusaha2 di bidang Internet Marketing, mengingat tingkat insensitas pengguna internet sudah mencapai +- 60 jt , nah ini menunjukkan betapa potensialnya ketika kita memanfaatkan peluang yang ada, pilhannya ialah kita terjebak menjadi konsumtif pemakai internet atau kita menggunakan internet sebagai ladang untuk meraup keuntungan tanpa batas.

0 komentar:

Posting Komentar

Dialog Sukses

Guwe Mau Jadi Pengusaha Eloo...

- Pak, jangan terlalu semangat. Gak mungkin semua orang harus jadi pengusaha. Nanti kalau semua jadi pengusaha, siapa yang jadi karyawannya?

+ Nak, itulah....Karena hidup itu pilihan, maka saya mau bilang, ini lho ada satu pilihan simple menjemput rezeki. Rasulullah bilang 9 dari 10 pintu rezeki itu di perniagaan. Artinya ada 90% jalan rezeki itu di wirausaha, sisanya 10% diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan bidang lain.

+ Bagaimanapun, saya lebih suka Indonesia KEKURANGAN TENAGA KERJA karena banyak penduduknya jadi wirausaha, dari pada sekarang ini KEKURANGAN LAPANGAN KERJA.

+ Lagi pula, masih banyak tuh TKI (ten. kerja israel, inggris, italia, india, dsb) yang bisa dijadikan karyawan.....

+ Disekolah dulu, semua diajarin matematika, apa semua orang jadi ahli matematika? Gak kan? Begitu juga di sini, disemangati jadi wirausaha, apa mungkin semua jadi pengusaha? juga tidak kan?

+ Nak, hidup itu bener-bener pilihan. Hidupmu tergantung kamu sendiri...tidak tergantung kampungwirausaha.
Jadi, ambil kalau suka, tinggalkan jika tidak suka....
Jangan mudah tersinggung, jangan mudah ngiri sama orang lain..
Dari pada tersinggung, mending berubah....
Dari pada ngiri, mending NGANAN aja ya....

0 komentar:

Posting Komentar

Inspirasi Sukses Dunia Wal Akhirat

JIKA…
Jika kita hanya mengejar harta maka kita akan menjadi budak harta sedangkan harta tidak akan pernah benar-benar kau miliki

Jika. ..
Engkau hanya mengajar kekuasaan Maka engkau akan menjadi hamba kekuasaan Sedangkan engkau tidak akan pernah benar-benar berkuasa namun

jika…..
Engkau hanya mengejar Allah swt Maka engkau hanya akan mejadi hamba Allah Sementara harta, dunia, dan kekuasaan akan sibuk mengejar Mereka yang akan berlomba-lomba menawarkan diri menjadi hamba
(Pa'de Heppy Trenggono)
Trylioner yang membangun bisnis dari O

Mentalitas Kaya, Sukses, Mulia:
yuukz berkunjung...!!!

http://tokolampung.com
http://jasawebsitelampung.com
http://konveksibagus.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

MENJADI PENGUSAHA SEBELUM WISUDA, MENGAPA TIDAK………..??

  • Mengapa sih harus kuliah?
    Satu pertanyaan yang sama, namun jika ditanyakan kepada mahasiswa akan mempunyai jawaban yang relatif berbeda. Beberapa diantara mereka mungkin akan menjawab untuk mencari kerja, mengikuti perintah orang tua, mencari gelar atau bahkan untuk mengisi waktu luang. Namun, sebagian besar dari mereka menjawab bahwa mereka kuliah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Adakah suatu universitas/perguruan tinggi di negeri ini yang menjamin setiap mahasiswanya setelah lulus akan mendapatkan pekerjaan ???

    Menurut data survey yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Nasional (BAPPENAS) tahun 2009, menyatakan bahwa 4,1 juta orang atau 22,2% dari total penduduk Indonesai 21,2 juta orang adalah pengangguran. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi bahwasannya tingkat pengangguran itu didominasi oleh lulusan diploma dan universitas yaitu dengan kisaran angka di atas 2 juta orang yang kerap disebut “pengangguran akademik”[1]. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kuliah tak menjamin untuk memperoleh pekerjaan. Hal ini disebabkan ketatnya persaingan dalam memperoleh pekerjaan, minimnya lapangan kerja, dan juga karena soft skill para sarjana lulusan perguruan tinggi dalam berwirausaha juga masih minim.

    Di tengah-tengah persaingan memperoleh pekerjaan yang semakin sulit, wirausaha menjadi salah satu jalan keluar dalam mengatasi hal tersebut. Tidak sedikit lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan yang memacu generasi muda untuk senantiasa menjadi wirausahawan, salah satu diantaranya adalah YES (Youth Entrepeneur Society). Meskipun masih baru terbentuk forum ini diharapkan mampu untuk membangun dan mengembangkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa[2]. Juga PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) yang beberapa hari yang lalu mewisuda 54 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi diantaranya STMIK AMIKOM, UJB, UGM, APTA, UNY, STPMD “APMD” dan UII setelah membuat profil usaha dan proses pendadaran yang diuji oleh PMW.[3]

    Berwirausaha biasa dilakukan mahasiswa, namun hal itu dianggap kurang baik jika sampai melupakan tujuan utama seorang mahasiswa yaitu belajar. Tidak sedikit mahasiswa yang terlena telah mendapatkan kerja atau telah sukses dalam berwirausaha lalu meninggalkan studinya. Dengan alasan, “buat apa kuliah, toh nanti kuliah untuk mencari kerja.

    Dan sekarang saya sudah bekerja/berwirausaha, lalu buat apa lagi kuliah???” atau sebagian lagi memaksimalkan usaha/pekerjaannya dan mengesampingkan studinya. Alangkah lebih baik jika adanya keseimbangan antara keduanya. Enterpreneur lancar dan sukses begitu pula dalam bidang studi memperoleh IP yang membanggakan. Untuk mewujudkan keseimbanang antara kedua hal tersebut bukanlah suatu yang mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil.

    Karena telah banyak yang telah mempraktekkan hal tersebut. Tentu bukan hanya dengan usaha yang biasa, butuh usaha yang tak biasa, usaha ekstra (kerja keras) antara belajar dan berwira usaha.

    Selain kerja keras, mungkin keseimbanagn dua hal tersebut juga dapat diperoleh dengan mengadakan wirausaha yang tak terlalu membutuhkan banyak waktu, seperti halnya Pulsa berjalan (sebutan untuk penjual pulsa yang tak menetap di kios) adalah salah satu usaha yang sangat competable dengan keadaan mahasiswa yang super sibuk dengan berbagai tugas di kampus.

    Konsumen akan mendapatkan banyak kemudahan dalam bertransakasi, dan pemasaran pun dilakukan dengan mudah. Dalam subuah sistem perdagangan ada sebuah metode “menjemput pelanggan”. Ini termasuk salah satu bagian dari sistem tersebut, jadi pelanggan cukup menghubungi via telepon atau SMS untuk mendapatkan pulsa, dan pembayaran dilakukan ketika nanti pelanggan berjumpa dengan penjual. Namun hal ini seringkali membuat penjual harus banyak bersabar, karena ketika barang disampaikan, uang belum ada di tangan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan motto penjual yang sering kita dengar yaitu “ada uang, ada barang”.

    Selain hal diatas, masih banyak macam-macam usaha yang yang sesuai dengan jadwal seorang mahasiswa yang super sibuk dengan berbagai macam tugas kuliah. Seperti halnya yang dilakukan Farhan seorang mahasiswa STMIK AMIKOM yang menjadi salah satu wisudawan dalam acara “Wisuda Mahasiswa wirausaha”. Ia membuat website yang berisikan informasi-informasi, kemudian setelah jadi ia memberikan iklan dengan menggunakan fasilitas Google Adsence, dari Google.

    Sehingga, setiap orang yang meng-klik iklannya, maka uang mengalir ke nomor rekeningnya, bahkan dalam empat bulan ia telah mendapat keuntungan hingga USD 400 atau sekitar Rp. 3.700.000,00. Begitu juga Sulastri mahasiswa asal kebumen yang juga diwisuda pada acara Wisuda Mahasiswa Wirausaha itu menekuni usaha mainan. Ia menitipkan mainan mainan ke toko-tokoyan telah ada, dan khusus hari minggu ia berjualan di Sunday Morning di kawasan lembah UGM.
    Kini usahanya telah menghasilkan keuntungan hingga Rp. 3-5 juta tiap bulan, tanpa menggangu aktivitas kuliahnya.

    Tidak sedikit mahasiswa yang telah menjadi pengusaha meski belum diwisuda, apakah kita hanya menjadi penonton setia keberhasilan mereka??? Itu terserah anda. Bukan berarti ketika terjun di dunia usaha lantas melupakan tujuan utama seorang mahasiswa. Berwirausaha itu penting dalam membantu kebutuhan ekonomi, tapi belajar dan lulus dalam perkuliahan juga tak kalah penting, keseimbangan antara kedua hal tersebut harus tetap dijaga, bukan mementingkan yang satu dan meninggalkan yang lain baik usaha maupaun studi. Jadi mari fokus dalam studi 100% dan fokus dalam berwirausaha juga 100%. Studi OK, wirausahapun OK.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar